MODEL PEMBELAJARAN HANNAFIN DAN PECK

MODEL PEMBELAJARAN  HANNAFIN DAN PECK


Model pembelajaran Hannafin dan Peck ini adalah Model pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada hasil (produk) misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran atau modul.


MODEL HANNAFIN AND PECK



karakteristik desain pembelajaran model Hannafin and Peck
Pada penerapan desain sistem pembelajaran model Hannafin dan Peck biasanya tidak memiliki kontak langsung dengan pengembang programmnya. Kontak langsung hanya terjadi antara pengguna program saat proses evaluasi terhadap prototipa program. Pada model ini ditandai dengan empat asumsi pokok yaitu

A. produk atau program pembelajaran memang sangat diperlukan
B. produk atau program pembelajaran baru memang perlu diproduksi
C. produk atau program pembelajaran memerkukan proses uji coba dan revisi
D  produk atau program pembelajaran dapat digunakan hanya dengan bimbingan dari fasilitator.

Menurut Hanafin dan Peck (Afandi dan Badarudin, 2011:26) model desain pembelajaran terdiri dari tiga fase yaitu Need Assessment (Fase Analisis Keperluan), Design (Fase Desain), dan Develop/Implement (Fase Pengembangan dan Implementasi). Dalam model ini disetiap fase akan dilakukan penilaian dan pengulangan.

Fase pertama,
Adalah analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan dan objektif media pembelajaran yang dibuat, pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan oleh kelompok sasaran, peralatan dan keperluan media pembelajaran.
Wina Sanjaya (2008:93) mengemukakan secara detail langkah-langkah need assessment yakni :
1.Tahapan Pengumpulan Informasi
2. Tahapan Identifikasi Kesenjangan
3. Analisis Performance
4. Mengidentifikasi Kendala Beserta Sumber-sumbernya
5. Identifikasi Krakteristik Siswa
6. Identifikasi Tujuan
7. Menentukan Permasalahan

Fasa  kedua
Informasi dari fase analisis dipindahkan ke dalam bentuk dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan media pembelajaran. dokumen yang dihasilkan dalam fase ini adalah dokumen story board yang mengikut urutan aktifitas  pembelajaran.

Fase ketiga
Adalah fase pengembangan dan implementasi, terdiri dari  penghasilan diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif. Hasil dari proses pengujian dan penilaian ini akan digunakan dalam proses pengubahsuaian untuk mencapai kualitas media yang dikehendaki.


Kelebihan model pembelajaran ini
- menekankan proses penilaian dan pengulangan yang melibatkan ketiga fase
- dapat menentukan hal utama dari apa yang dibutuhkan dalam pendidikan
- dapat memecahkan kesenjangan dari analisis performance



Kekurangan
- media pembelajaran dengan bahan yang ada karena berorientasi pada produk
- dalam produk atau program pembelajaran nya memerlukan uji coba dan revisi terlebih dahulu
- msalah yang mungkin bisa diselesaikan adalah tentng pengembangan bahan dan alat-alat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 prinsip prinsip pembelajaran menyenangkan

Domain Pembelajaran Afektif