Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Domain Pembelajaran Afektif

Gambar
Domain pembelajaran Afektif Domain pembelajaran afektif adalah yang berkaitan dengan aspel emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Di dalamnya mencakup penerimaan ( receiving/attending ), sambutan ( responding ), tata nilai ( valuing ), pengorganisasian ( organization ), dan karakterisasi ( characterization ). Dalam hal ini peserta didik dinilai sejauh mana ia mampu menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek afektif ini erat kaitannya dengan tata nilai dan konsep diri. domain afektif NILAI-NILAI AFEKTIF APA SAJA YANG SUDAH TERINTERNALISASI DI DALAM DIRI ANDA? menurut saya nilai yang terinternalisasi pada diri saya adalah 1.        Setiap bangun tidur , tidak tahu mengapa hal pertama yang saya lakukan adalah pergi ke kamar mandi , saya  terbiasa mencuci muka terlebih dahulu secara teratur setelah bangun tidur. Yang saya lakukan ini akan berlanjut besok, lusa, dan seterusnya. Karna menurut saya

Taksonomi Bloom Domain Kognitif

Gambar
Taksonomi Bloom Taksonomi merujuk pada tujuan pendidikan, taksonomi ini pertama kali dirancang oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Menurut Bloom, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain dan setiap ranah atau domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. 3 domain pembelajaran  taksonomi bloom 1. Kognitif  :   yang berisi perilaku seperti pengertahuan, pengertian dan keterampilan  2. Afektif :  yang berisi  perilaku yang menekankan pada aspek  prasaan dan emosi seperti minat, sikap 3. Psikomotor:  yang berisi perilaku yang menekankan pada aspek keterampilan motorik, seperti tulisan tangan Pada pembahasan kali ini saya akan membahas mengenai Domain Kognitif secara mendalam mulai dari level rendah hingga level tertinggi. Domain Kognitif Pada ranah ini mencakup dengan kemampuan mental atau  berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penala

MODEL PEMBELAJARAN HANNAFIN DAN PECK

Gambar
MODEL PEMBELAJARAN  HANNAFIN DAN PECK Model pembelajaran Hannafin dan Peck ini adalah Model pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada hasil (produk) misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran atau modul. MODEL HANNAFIN AND PECK karakteristik desain pembelajaran model Hannafin and Peck Pada penerapan desain sistem pembelajaran model Hannafin dan Peck biasanya tidak memiliki kontak langsung dengan pengembang programmnya. Kontak langsung hanya terjadi antara pengguna program saat proses evaluasi terhadap prototipa program. Pada model ini ditandai dengan empat asumsi pokok yaitu A. produk atau program pembelajaran memang sangat diperlukan B. produk atau program pembelajaran baru memang perlu diproduksi C. produk atau program pembelajaran memerkukan proses uji coba dan revisi D  produk atau program pembelajaran dapat digunakan hanya dengan bimbingan dari fasilitator. Menurut Hanafin dan Peck (Afandi dan Badarudin, 2011:26) model desain pembelaj

CONTOH PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI SISTEM

Gambar
CONTOH PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI SISTEM  pembelajaran sebagai sistem Komponen input - kurikulum Kurikulum pada tahun 2013 dilakukan evaluasi, revisi dan pengembangan kurikulum untuk menyesuaikan dengan sistem Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada kurikulum ini siswa lah yang berperan aktif dalam proses belajar sedangkan guru hanya memfasilitasi belajar siswa. Contohnya : teori tentang pengembangan kurikulum kimia, organisasi kurikulum kimia, isi kurikulum kimia, dan model-model pengem-bangan kurikulum kimia.  peserta   Peserta nya ialah siswa atau peserta didik yang menggunakan kurikulum tersebut instruktur Tentu perlunya guru atau pengajar yg handal dalam bidang kimia ini supaya pengajar bisa memberikan pembentukan pembelajaran kimia kepada peserta didik sarana dan prasarana Sarana yang diperlukan dapat berupa buku praktik , perpustakaan, laboratorium, meja bangku, alat praktikum dan alat p

PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM

Gambar
PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM   Pembelajaran   dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Sistem adalah komponen, benda, peristiwa, atau kejadian yang satu sama lain saling berkaitan yang terdiri dari bagian bagian kecil serta seluruh bagian saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang optimal dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut scott (1996) "sistem terdiri dari unsur unsur masukan (input), pengolahan ( processing) dan pengeluaran (output)" .  pembelajaran sebagai sistem adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengajar dimana pengajar sebagai penyedia sumber belajar sehingga guru atau pengajar mampu mengelola semua komponen agar mencapai tujuan yang di inginkan. adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru secara instruksional yang mana disini guru sebagai penyedia sumber belajar sehingga seorang guru harus mampu mengelola semua k